Dinamika Ekonomi Dinasti Fatimiyah: Strategi Kebijakan, Peran Tokoh, Dan Faktor Kemajuan Serta Kemundurannya

Abstract

Pembahasan Jurnal ini mengkaji pemikiran ekonomi Islam pada masa dinasti fatimiyah. Dinasti Fatimiyah adalah salah satu dinasti Syiah yang memerintah di Afrika Utara dan Mesir antara tahun 909 hingga 1171 M. Didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi, dinasti ini berkembang menjadi kekuatan besar dalam bidang politik dan ekonomi. Kejayaan ekonomi Fatimiyah didukung oleh berbagai kebijakan para khalifahnya, terutama Al-Mu’izz, Al-‘Aziz, dan Al-Hakim, yang berfokus pada penguatan sektor pertanian, perdagangan, dan industri kerajinan. Faktor utama yang berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi mereka meliputi lokasi strategis setelah pemindahan ibu kota ke Mesir, sistem perpajakan dan bea cukai yang terorganisir dengan baik, serta hubungan dagang internasional yang stabil. Sektor-sektor utama yang dikembangkan mencakup pertanian, tekstil, dan perdagangan. Selain itu, pemikiran Ahmad Ibn Nasr al-Daudi memberikan sumbangan penting terhadap konsep keuangan Islam, terutama dalam sistem perpajakan dan distribusi zakat. Namun, kemunduran Dinasti Fatimiyah mulai terlihat akibat kebijakan diskriminatif terhadap Sunni, lemahnya kepemimpinan, serta dampak dari Perang Salib dan bencana alam. Pada akhirnya, dinasti ini runtuh setelah ditaklukkan oleh Salahuddin al-Ayyubi pada tahun 1171. Studi ini menegaskan bahwa kebijakan ekonomi yang kuat dapat menjadi fondasi kejayaan suatu dinasti, tetapi kestabilan sosial dan politik tetap menjadi faktor utama dalam menjaga keberlangsungan kekuasaan.