PERNIKAHAN LINTAS AGAMA DALAM BUDAYA ABANGAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN TAHLILI QS. AL-BAQARAH AYAT 221 DAN AL-MA’IDAH AYAT 5)
Abstract
Penelitan ini bertujuan membahas tentang pernikahan lintas agama budaya abangan dalam perspektif al-Qur’an dengan mengkaji QS. al-Baqarah ayat 221 dan al-Mai’dah ayat 5 melalui kajian tafsir tahlili. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersumber dari beberapa literatur dan bahan-bahan pustaka, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian library research. Penelitian ini meliputi kajian makna mufradat ayat, munasabah ayat dan penafsiran ayat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan QS. Al-Baqarah ayat 221 dan al-Mai’dah ayat 5 berkaitan dengan pernikahan lintas agama. Dalam al-Baqarah ayat 221 Allah swt memerintahkan orang muslim (perempuan dan laki-laki) agar tidak menikahi orang musyrik. Sedangkan, dalam QS. al-Mai’dah ayat 5, Allah swt membolehkan laki-laki muslim menikahi perempuan Ahli Kitab dan melarang perempuan muslim menikahi laki-laki Ahli Kitab. Kedua ayat ini menimbulkan perbedaan pendapat tentang kebolehan orang muslim menikahi seseorang dari agama lain. Masyarakat abangan merupakan sebutan untuk golongan yang tidak taat beragama di daerah Jawa. Lemahnya religiusitas menimbulkan berkembangnya budaya abangan yang memicu terjadinya pernikahan beda agama. Sikap moral yang terkandung dalam ayat tersebut merupakan implementasi dari ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin, yang senantiasa menerpakan nilai-nilai kedamaian. Hal ini sangat dibutuhkan dalam mengatasi perbedaan pendapat tentang pernikahan lintas agama.
References
Asyrof, M. Husnul Khulukil, dkk. (2023). Penafsiran Surat Al-Baqarah Ayat 221 dan Al-Maidah Ayat 5 tentang Pernikahan Beda Agama Perspektif Empat Madzhab. Hikmatina, 5 (2),96-103. https://ji.unisma.ac.id/index.php/jh/article/view/20998/15624
Atabik, Ahmad dan Khoridaul Mudhiiah. (2014). Pernikahan dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam. Yudisia, 5 (2), 286-316. http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v5i2.703
Djuned, Muslim dan Nazla Mufidah. (2017). Makna Ahli Kitab dalam Tafsir Al-Manar. Tafse, 2 (1), 1-13. http://dx.doi.org/10.22373/tafse.v1i1.8065
Dardiri, Ahmadi Hasanuddin, dkk. (2013). Pernikahan Beda Agama Ditinjau dari Perspektif Islam dan HAM. KHAZANAH, 6 (1), 99-117. https://doi.org/10.20885/khazanah.voL6.iSS1.art8
Faelasup. (2021). Kawin Beda Agama. At Tawazun. 9 (2), 53-64. https://jurnal.staiskutim.ac.id/index.php/at-tawazun/article/download/97/69
Fathoni, Adib. (2012). Santri dan Abangan dalam Kehidupan Keagamaan Orang Jawa. At-Taqaddum, 4 (1), 101-112. https://doi.org/10.21580/at.v4i1.729
Fauzi, Ahmad. (2023). Analisis Nikah Beda Agama dalam Perspektif Maqashid Syari’ah. Madinia, 13 (1), 74-78.
Fiantika, Feny Rita, dkk. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. I; Padang: PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Ghoffar, M. Abdul, dkk. (2004). Tafsir Ibnu Katsir. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Haitoni, Faisal. (2018). Komparasi Penafsiran Ayat-Ayat Pernikahan Beda Agama. TAJDID, 17 (2), 203-228.
Isnawati. (2019). Pernikahan Beda Agama dalam Al-Qur’an. Cet. I; Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing.
Kafrawi, dkk. (2023). Konsep Maqasid al-Syari’ah tentang Term زوج (Nikah) dalam al-Qur’an. Al-Mustla, 5 (1), 154-171. https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/almutsla/about
Katsir, Ibnu. (2010). Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir.
Malisi, Ali Sibra. (2022). Pernikahan dalam Islam. SEIKAT, 1 (1), 22-28. https://doi.org/10.55681/seikat.v1i1.97
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. (1946). Tafsir Al-Maraghy. Cet. I; Mesir: Maktabah Musthofa Al-Yabi Al-Halbi.
Nasution, Syamruddin. (2011). Pernikahan Beda Agama dalam Al-Qur’an. Cet. 1; Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau.
Santoso. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan Hukum Adat. YUDISIA, 7 (2), 412-434. http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v7i2.2162
Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.
Sumarto. (2019). Budaya, Pemahaman, dan Penerapannya: Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian, dan Teknologi. Literasiologi, 1 (2), 144-159. https://doi.org/10.47783/literasiologi.v1i2.49
Syakhrani, Abdul Wahab dan Muhammad Luthfi Kamil. (2022). Budaya dan Kebudayaan: Tinjauan dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan yang Bersifat Universal. Cross-border, 5 (1), 782-791. https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/view/1161
Thohur, Muhammad Shahib dan Ahsan Sakhai Muhammad. (2010). Mushaf Aisyah: Al-Qur’an dan Terjemah untuk Wanita. Bandung: Jabal Rudhatul Jannah.
Zuhdi, Masijuk. (1997). Masail Fikihiyah. Cet. X; Jakarta: Toko Gunung Agung.