KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI (DZAWU AL-FURUDH) DALAM PERALIHAN KEWARISAN DI INDONESIA
Abstract
Terkait dengan kewarisan itu sendiri merupakan sebuah ilmu yang hukumnya telah diatur secara rinci atau spesifik, baik itu terkait dengan siapa saja yang berhak menerimanya hingga detail dari jumlah harta yang akan di bagikan telah diatur sedemikian rupa didalam al-Qur'an maupun sumber hukum lainnya. Ahli waris pengganti atau dzawu al-furudh merupakan salah satu cabang ilmu fiqih yakni fiqih mawaris dalam perspektif hukum Islam. Dalam pandangan ilmu fiqih mawaris ahli waris pengganti tersebut memiliki peran yang sangat khusus terkait batasan tertentu didalam menerima sejumlah bagian dari harta waris. Konsep tersebut yang kemudian diatur secara rinci didalam hukum Islam dalam penemenuhan ketidak adilan yang terjadi dalam penerapan sistem pembagian kewarisan di kalangan masyarakat Islam. Implikasi etis bahkan sosial terkait dengan konsep kewarisanpun menjadi sumber fokus dan tujuan dalam memberikan berbagai wawasan yang sangat luas tentang bagaimana tata cara maupun sistem kewarisan dalam ilmu fiqih mawaris beroperasi secara relevan didalam pengimplementasian di kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu timbullah berbagai bentuk permasalahan dengan isu kewarisan secara kontemporer termasuk pula terkait ahli waris pengganti atau dzawu al-furudh berdasarkan dengan rukun dan syarak kewarisan Islam. Di negara Indonesia terdapat beragam kebudayaan, suku bahkan agama, hal inilah yang kemudian menimbulkan beberapa pandangan terkait kewarisan yang membutuhkan penyelesain secara adil dan bijak, dengan adanya penelitian ini akan memberikan gambaran terkait kedudukan ahli waris pengganti dengan pendekatan penelitian pustaka. Tatanan ahli waris pengganti di kalangan masyarakat merupakan salah satu pengembangan hukum kewarisan Islam dalam menerapkan keadialan dalam pemenuhan hak-hak ahli waris dalam hukum kewarisan Islam kontemporer.
References
Alhabsyi, M. S., & Subeitan, S. M. (2021). Ahli Waris Pengganti Di Indonesia Dengan Historisitasnya. Indonesian Journal of Shariah and Justice, 1(1), 1–27.
Anita, A. (2018a). Analisis Hukum terhadap Penetapan Ahl Waris Pengganti Menurut KHI (Kompilasi Hukum Islam). Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam, 21(2), 328–349.
Anita, A. (2018b). Analisis Hukum terhadap Penetapan Ahl Waris Pengganti Menurut KHI (Kompilasi Hukum Islam). Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam, 21(2), 328–349.
Aprianti, I., & Wahyuni, R. (2024). IMPLEMENTASI HUKUM ISLAM DALAM KEPUTUSAN PENGADILAN AGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL BUDAYA. Jurnal Al-Ahkam: Jurnal Hukum Pidana Islam, 6(1), 69–81.
ARISALDI, A. (2022). PERWUJUDAN ASAS PERSONALITAS KEISLAMAN TERHADAP PERKARA KEWARISAN DI PENGADILAN AGAMA (Studi Pada Pengadilan Agama Kelas 1 A Watampone) [PhD Thesis, IAIN Bone]. http://repositori.iain-bone.ac.id/1270/
Azharuddin, A., & Jauhari, I. (2015). WARIS ISLAM DI INDONESIA. Jurnal Ilmu Hukum, 3(2). https://jurnal.usk.ac.id/MIH/article/view/4767
Burhanuddin, B. (2017). Kedudukan Ahli Waris Pengganti Dalam Kompilasi Hukum Islam. Volume. http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/solusi/article/view/75
Darliana, D., Sapriadi, S., Wahid, S. H., & Azhar Nur, M. (2022). PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA (Pendekatan Metode Istihsan). Jurnal Al-Ahkam: Jurnal Hukum Pidana Islam, 4(1), 1–14. https://doi.org/10.47435/al-ahkam.v4i1.851
Eril, E., & Mubhar, I. Z. (2022). PEMIKIRAN DR. ZAKI NAJIB MAHMUD DALAM PERKEMBANGAN MODERN HUKUM ISLAM. Jurnal Al-Ahkam: Jurnal Hukum Pidana Islam, 4(2), 139-149.
Fakhyadi, D. (2023). A AHLI WARIS PENGGANTI MERUSAK TATANAN HUKUM KEWARISAN ISLAM: Studi Kritis Terhadap Kompilasi Hukum Islam. El-Ahli: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(1), 84–101.
Fiteriana, H. (2023). Konsep Ahli Waris Pengganti Dalam Perspektif Maslahah Jasser Auda. Islamic Law: Jurnal Siyasah, 8(01), 1–10.
Krismono, K. (2024). PEMIKIRAN HAZAIRIN TENTANG AHLI WARIS PENGGANTI DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM. Indonesian Journal of Shariah and Justice, 4(1), 1–22.
Kusmayanti, H., & Krisnayanti, L. (2019). Hak dan Kedudukan cucu sebagai Ahli waris pengganti dalam sistem pembagian waris ditinjau dari Hukum Waris Islam dan Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 19(1), 68–85.
Listyawati, P. R., & Dazriani, W. (2015). Perbandingan Hukum Kedudukan Ahli Waris Pengganti berdasarkan Hukum Kewarisan Islam dengan Hukum Kewarisan menurut KUHPerdata. Jurnal Pembaharuan Hukum, 2(3), 335–344.
Lukito, R. (2008). Hukum sakral dan kukum sekuler: Studi tentang konflik dan resolusi dalam sistem hukum Indonesia. Pustaka Alvabet. https://www.google.com/books?hl=en&lr=&id=tddZaJHBjD0C&oi=fnd&pg=PA1&dq=Ratno+lukito.,+Hukum+sacral+dan+hukum+sekuler+Tanggerang+pustaka+alvabet+tahun+2008&ots=96_eXmjQcP&sig=PkXvwQuQEjGPGeK9xQUXuV13KCg
Rahmat Haniru, Safrin Salam, D. (2023). Al-Ahkam Al-Ahkam. Jurnal Al-Ahkam: Jurnal Hukum Pidana Islam, 5(2), 76–89.
Rasyid, A. F. (2024). Kontribusi Pemikiran Hazairin Tentang Ahli Waris Pengganti dalam Kompilasi Hukum Islam: Kajian Aspek Hukum dan Implementasinya [PhD Thesis, Universitas Islam Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/51367
Rohman, A., Durachman, A. J. R., & Zulaiha, E. (2022). Menelisik Tafsir Al-Jâmi’Li Ahkâm Al-Qurân Karya Al-Qurthubi: Sumber, Corak dan Manhaj. Jurnal Kawakib, 3(2), 95–108.
Rosyid, N. M. (t.t.). KRITIK SANAD HADIS-HADIS BAB ZAKAT DALAM BUKU “FIQH ISLAM” SULAIMAN RASJID [B.S. thesis, FU]. Diambil 5 September 2024, dari https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/79330
Sari, W. W. (2019). Ahli Waris Pengganti Ditinjau Dari Kompilasi Hukum Islam (Khi) Pasal 185 Dan Menurut Hazairin [PhD Thesis, IAIN Curup]. http://e-theses.iaincurup.ac.id/545/
Sihombing, P., & Andika, D. (2017). Pembagian Waris Adat Masyarakat Suku Bugis di Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Premise Law Journal, 1, 164987.
Syahrūr, M., & li al-Fiqh, N. U. J. (2004). Al-Islami (Metodologi Fikih Islam Modern), Terj. Sahiron Syamsuddin dan Burhanudin, Ed. I. eLSAQ Press, Yogyakarta.